KELOMPOK 6
NAMA : ALAUDDIN / 09.11.247
KLS : AKUNTANSI B5
Tugas Presentasi kelompok
KLASIFIKASI PRODUK
Produk yang dihasilkan oleh suatu jenis usaha ,baik barang maupun jasa,dari segi ketahanan (Durability) dan keberwujudan (Tangibility) oleh pemasar dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)
Merupakan barang – barang yang tampak oleh mata (berwujud) yang dikomsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan,contohnya sabun,bir,dll
2. Barang tahan lama (durable goods)
Merupakan barang – barang yang berwujud dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama,contohnya alat-alat mesin, rumah, pakaian, kulkas,dll.
3. Produk yang tidak berwujud (jasa) atau biasa disebut service
Merupakan produk yang dapat musnah dan sulit diukur,bervariasi,serta tak terpisahkan, sehingga produk ini biasanya memerlukan kendali kualitas,kredibilitas pemasok,dan kemampuan adaptasi yang besar.
Khusus produk barang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Barang konsumen
Barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan sejumlah besar barang yang dibeli konsumen yang mencakup kebutuhan sehari-hari,belanja khusus, dan barang yang tidak dicari
- Barang sehari-hari (convenience goods)
Barang ini sifatnya segera dan dengan usaha yang minimum. Contohnya minuman ringan,sabun,dan surat kabar.
- Barang belanja (shopping goods)
Merupakan barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan,baik dari segi kualitas,harga.dan gaya.contohnya meliputi perabot,pakain, dan perlatan rumah tangga utama lainnya.
- Barang khusus (specialty goods)
Mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik,dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contohnya mobil, komponen stereo,peralatan fotografi dan busana pria.
- Barang yang tidak dicari (unsought goods)
Merupakan barang yang tak dikenal oleh konsumen dan biasanya tak terfikirkan untuk dibeli oleh konsumen contonya, detektor asap.
2. Barang industri
Barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka dan bagaimana mereka memasuki proses produksi yang mencakup bahan dan suku cadang, barang modal,serta pasokan dan layanan bisnis.
a. Barang dan suku cadang (materials and parts)
Merupakan barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.contohnya spare parts kendaraan bermotor.
b. Barang modal (capital items)
Merupakan barang yang tahan lama yang lama menfasilitasi pengembangan maupun pengelolaan produk jadi.
c. Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services)
Merupakan barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi.
Tugas resensi buku
JUDUL BUKU : MENCIPTAKAN DUNIA TANPA KEMISKINAN
PENULIS : MUHAMMAD YUNUS
ALIH BAHASA : RANI R.MOERDIARTA
PENERBIT : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
“MENCIPTAKAN DUNIA TANPA KEMISKINAN”
Berkat Bank Grameen yang dibangunnya sehingga jutaan perempuan miskin Banglades bisa diberdayakan. dari keberhasilannya inilah sehingga ia sering diundang oleh berbagai kelompok yang tertarik akan pemberdayaan perempuan, hingga akhirnya pada Oktober 2005 ia dijadwalkan menghadiri salah satu komferensi semacam itu diPrancis ,dan memberikan ceramah disalah satu sekolah bisnis terkemuka diPrancis. Disinilah awal pertemuanya dengan Frank Riboud ketua dan CEO Groupe Danone. Dalam pertemuan tersebut, Muhammad Yunus selaku pendiri sekaligus direktur pelaksana Bank Grameen menuturkan mengenai usahanya yang bergerak dalam bisnis social dengan pemberian kredit mikro kepada jutaan masyarakat miskin dinegaranya,bahkan Negara –negara sekitarnya. Kredit mikro ini memberikan pinjaman kecil tanpa agunan kepada masyarakat miskin terutama perempuan , dan menjelaskan tujuan utamanya yakni membantu seluruh masyarakat miskin diseluruh dunia lepas dari yang namanya kemiskinan dengan bantuan kredit mikro. Franck Riboud juga bercerita asal usul perusahaannya . Groupe Danone adalah penjual susu dan produk susu terbesar ketiga didunia dengan sejarah komitmen perusahaan yang inovatif dan progresif dalam masalah social. Dan tentunya komitmen ini sejalan dengan Bank Grameen. Dari pertemuan ini pula, Muhammad Yunus spontan menawarkan kerja sama dengan pihak Danone, dan disambut dengan uluran tangan dari Frack Riboud serya mengatakan “ mari kita laksanakan”,maka dibentuklah usaha bersama dengan nama Grameen Danone.
Pasar bebas yang tak terkontrol oleh pemerintah dan berbagai bencana alam yang beruntung membuat jumlah penduduk miskin semakin bertambah. Dengan harapan bisnis barunya dengan groupe Danone ia dapat berperan aktif dalam membantu pengentasan kemiskinan didunia. Dia menjelaskan bahwa jika kita menggambarkan perusahaan sekarang sebagai bisnis dengan target keuntungan maksimal maka bisnis ini juga kurang lebih sama namun tujuannya bukan untuk keuntungan pribadi, melainkan pencapaian tujuan social nan luas.
Bisnis social tidak menyetor keuntungan atau deviden kepada investor, tetapi mengembalikan seluruh uang yang ditanamkan investor. Terus mengapa pula investor menanamkan modalnya kebisnis social? Umumnya orang akan memilih investasi dibisnis social demi kepuasan pribadi. Milyaran Dolar sumbangan orang diseluruh dunia untuk amal setiap tahunnya menunjukkan mereka berkeinginan kuat memberi uang dengan cara bermamfaat bagi orang lain. Namun busnis social ini beda sekali dengan kegiatan amal.
Pertama , usaha atau bisnis social bersifat mandiri, tidak perlu suntikan dana setiap tahun.bisnis social bisa bergerak sendiri , menghidupi sendiri, berkembang sendiri . Begitu berdiri , bisnis ini terus tumbuh sendiri ,maka anda akan mendapat mamfaat social lebih banyak dari uang anda.
Kedua ,investor dalam bisnis social mendapatkan lagi uang mereka sehingga dapat menginvestasikan lagi uang itu dalam bisnis social serupa atau bisnis social lain,dengan begitu uang itu bisa memberi mamfaat social lebih banyak.
Menurutnya ada dua kemungkinan bisnis social,yaitu:
Pertama, bahwa perusahaan yang fokos menyediakan mamfaat social ,bukan mencari keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik perusahaan.akan tetapi mengharapkan mamfaat sosil , seperti pembangunan ekonomi,keadilan social, keberlanjutan global dan seterusnya,serta kepuasan psikologis,emosional,dan spiritual dari pada keuntungan financial.
Kedua,mamfaat social diperoleh dari kenyataan bahwa deviden dan pertumbuhan ekuitas yang dihasilkan dari pemaksimalan profit akan jatuh ketangan orang miskin,dengan begitu akan membantu mengurangi kemiskinan atau bahkan lepas dari kemiskinan sama sekali.
Gagasan tentang bisnis social tidak muncul begitu saja. Ide ini tumbuh dari tiga puluh tahun pengalamannya digaris depan peperangan melawan kemiskinan.Berawal dari usahanya meyakinkan pihak bank untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat miskin,dan selalu ditolak dengan berbagai alasan,maka iapun menjaminkan dirinya untuk pinjaman bagi orang miskin, dan dari pinjaman yang diberikan bank inilah ia mulai membagi-bagikan uang kepada masyarakat miskin dan hasilnya ternyata menakjubkan,orang-orang tersebut mengembalikan pinjaman tepat waktu.dari sinilah dimulainya pengucuran kredit mikro hingga akhirnya mendirikan bank sendiri,yakni bank grameen yang kemudian merambah dan fokos pada bisnis social. dari tahun 1983 sampai 2006 tercatat25 jenis perusahaan grameen yang semuanya berbasis bisnis social. Bisnis yang benama grameen danone adalah yang paling terkenal dan paling banyak berkontribusi dalam hal social, khususnya menyangkut masalah kebutuhan pokok manusia yakni makanan dan minuman. Dan akhirnya menerima penghargaan hadiah NOBEL, atas upayanya menciptakan mamfaat ekonomi dan social dari bawah dengan bank grameen nya sebagai salah satu institusi paling inovatif dan berpengaruh didunia.